Ada kisah pengusaha hebat dalam bisnis portofolio di Eropa. Dia kaya. Tetapi suatu hari dia menghadapi krisis spiritual. Karena istrinya divonis sakit kanker. Apa pun yang dia lakukan untuk pemulihan istrinya. Tapi semakin lama sakitnya semakin memburuk. "Ya Tuhan, misalkan semua harta aku bisa membayar kesehatan istriku, aku tulus." Dia berkata dalam doa. akhirnya ajal menjemput istrinya.. Dia murung berhari hari . Entah bagaimana dia memutuskan untuk berhenti bisnis. Dia menjual semua portofolionya. Uang itu dia belikan lahan di afrika. Sebagian dia simpan untuk biaya program kemanusiaan. takutlah kaya jangan takut miskin Dia memutuskan untuk menghadapi hidupnya di jalan Allah. Pada lebih dari 1000 hektar lahan yang ia beli, pusat komunitas dibangun untuk orang miskin. Dia menyediakan makan dan pendidikan untuk anak-anak yang terabaikan. Dia juga mendirikan rumah sakit. Semua untuk kemanusiaan tanpa dibayar. Dia memang bukan lagi seorang kapitalis ayam merak. Ternyata itu m...

Kemerdekaan itu identik dengan PERJUANGAN merebut kesempatan untuk bebas dari penjajahan atau kekuasaan pihak lain. Pertanyaannya, apakah kita sudah merdeka? Secara negara, YA, kita sudah merdeka. Namun bagaimana secara mental, hati, dan pikiran? Faktanya, kemerdekaan tersulit untuk diperjuangkan ialah merdeka dalam berpikir. Dan ini adalah bentuk perjuangan seluruh makhluk di bumi, termasuk Indonesia. Gambar oleh  Mufid Majnun  dari  Pixabay   Pernahkah, Anda mendengar quote-qoute yang berkata, “Aku rela dipenjara, asalkan bersama buku.” Itu adalah quote yang dilontarkan oleh para pejuang terdahulu. Orang-orang yang memahami bahwa meraih kemerdekaan hakiki itu dimulai dari pikiran. Bila pikiran merdeka, maka hatinya pun telah merdeka dari belenggu-belenggu. Misalnya seperti belenggu prasangka, belenggu kepentingan, belenggu pengalaman, dan sebagainya. Bila pikiran merdeka, maka jiwa mampu mengontrol emosi dan spiritual hingga berwujud pada tindakan-tindakan nyata. H...